Selasa, 30 Januari 2018

WIDODO’s SMOKE AND MIRRORS HIDE HARD TRUTHS - (Translated)


Dengan difasilitasi oleh media yang sebagian besar tidak (perlu) dipertanyakan (kredibilatasnya), pemerintahan Presiden Indonesia Joko Widodo telah menjadi master dalam permainan asap dan cermin, yang dalam bentuknya yang sederhana adalah tentang meyakinkan masyarakat bahwa segala sesuatunya terjadi saat sesungguhnya tidak terjadi (apa-apa).

Perundingan yang berlarut-larut dengan raksasa pertambangan AS Freeport McMoran Copper & Gold adalah contoh yang bagus. Namun kembali ke masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, permainan yang menipu telah mencakup segala hal mulai dari daging sapi sampai sumber daya alam hingga infrastruktur.

Meskipun bukan hal baru, secara resmi (tujuan dari) kebingungan dan “hiasan” kebenaran telah menjadi lebih jelas adalah (terkait) pileg dan pilpres 2019. Presiden Joko Widodo dan para mastermind istananya melihat adanya keperluan untuk menampilkan prestasinya.

Selasa, 04 Oktober 2011

Isi Protocol Zionis versi Theodore Herzl

Artikel ini saya copas dari blog Aryanto Abidin untuk sekedar menambah pengetahuan kita semua dan sebagai dasar untuk mengungkap kasus-kasus "lucu" yang terjadi di negeri ini, mulai dari kasus bom, teroris dan drama-drama lain di negeri kita, yang mungkin terlintas dipikiran kita.

Berikut ini adalah paparan Protokol Zionis versi Theodor Herzl yang disusun tahun 1895 di Basel-Swiss. Pada versinya, protokol ini terdiri dari 24 Butir. Yang dipaparkan disini adalah Terjemahan Bahasa Rusia oleh Sergyei A. Nilus, yang kemudian dialihbahasakan kembali ke Bahasa Inggris oleh Victor E. Marsden dengan judul “The Protocols Of The Learned Elders Of Zion”.

PROTOKOL KE 1

Semboyan kita (kita disini maksudnya: zionisme/warga yahudi se dunia, x) hanya ingin mencapai tujuan dengan kekuatan militer, kecanggihan teknologi perang, dan memasyarakatkan hidup bersenang-senang mengejar popularitas. Pandangan hidup kita hanyalah mampu menindas terlebih dahulu, kemudian bertanggung-jawab dalam suatu persoalan, atau berbuat jahat dan memasang jerat halus demi kepentingan kita.

Kita pembuka jalan falsafah kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan yang menjadi topik aktual sepanjang masa (kini falsafah itu dikenal dengan istilah ‘demokrasi’, x). Mereka yang menjunjung falsafah itu sebenarnya belum berfikir secara matang dan dewasa. Falsafah itu sebenarnya tidak bernilai, dan banyak masyarakat kaum awam yang terkecoh, dan tidak menyadari bahwa pengertian falsafah itu sebenarnya masih rancu dan diliputi oleh awan gelap.

Kata-kata itu telah diulang berkali-kali, dan mereka tertarik dengannya padahal telah menghancurkan kemakmuran dunia dan kebebasan perorangan yang sesungguhnya. Orang-orang non-yahudi yang dianggap sebagai orang pandai dan berfikiran cerdas tidak memahami simbolisme yang terkandung dalam kata-kata yang diucapkannya itu; demikian pula mereka tidak melihat pertentangan yang terkandung di dalamnya, dan tidak pula menyadari bahkan dialam bebas tidak terdapat arti kata persamaan dalam bentuk apapun juga.

Slogan kita berupa kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan yang kita kumandangkan hanyalah jerat halus untuk menangkap mangsa dan sebagai sarana yang dapat menarik orang mendukung perjuangan kita dari seluruh pelosok dunia. Falsafah itu mampu membingungkan para pemimpin Kristen. Pada suatu saat falsafah itu mampu mematahkan tangga dan merontokkan persatuan. Dari sisi lain, falsafah itu akan menggulingkan kubu-kubu bangsawan non-Yahudi, yaitu kubu yang dipakai tempat perlindungan masyarakat yang hidup diatas planet bumi ini.

PROTOKOL KE 2

Jumat, 29 April 2011

BOM BUKU, SEBUAH TEORI KONSPIRASI

Pada pertengahan bulan Maret yang lalu masyarakat Indonesia di guncang teror bom buku yang dilakukan di beberapa titik di Jakarta, diantaranya di kantor JIL dan di kantor RCM milik Ahmad Dhani.
Masyarakat luas menjadi geger dan shock, dalam satu hari saja setelah kejadian meledaknya bom Utankayu, tercatat lebih dari 20 laporan paket mencurigakan yang diterima Polda Metro Jaya. Hampir semua saluran berita menjadikan hal ini sebagai headline, sedangkan berita mengenai sidang Komjen Susno sang whistler blower hampir-hampir terkubur oleh berita bom buku tersebut. Ya, sidang sang Whistler Blower yang telah kehilangan taring itu juga dilakukan bertepatan dengan terjadinya peristiwa tersebut. Seseorang memperhatikan?? Ya beberapa orang memperhatikan, lainnya mungkin tidak peduli.
Apakah suatu kebetulan hal ini terjadi? Tentu saja itu suatu kebetulan, hahaahahaha...
Tapi jika kita cermati lagi beberapa peristiwa itu, kita akan menemukan beberapa kejanggalan.

HANYA KUMPULAN PERTANYAAN
Peristiwa bom buku diatas sebenarnya menyisakan banyak pertanyaan di benak saya. Pertanyaan yang mungkin juga menjadi dasar bagi beberapa politisi di pusat sana yang mengatakan bahwa bom buku adalah sebuah pengalihan isu.

1.       Apa Jenis Bomnya?
Masalah utama dari pertanyaan ini bukan dari jenis bahan peledaknya, karena kita tahu bersama bahwa peledaknya adalah C4 yang berdaya ledak rendah. Bahkan mungkin daya ledaknya mirip petasan alias mercon yang biasa dibikin anak-anak kampung waktu lebaran, hahahaha...
Seriously, dari banyak berita yang beredar pada saat itu, tidak satupun media yang menyebutkan bagaimana bom tersebut meledak, apakah dengan timer atau dengan remote control? Hal ini juga didukung dengan fakta bahwa tidak ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang mengenai hal ini.
2.       Unik, Bagaimana Bom Meledak.
Satu fakta yang meyakinkan adalah bahwa semua bom meledak jika ada polisi. Entah itu sengaja diledakkan/diceraiberaikan  dan meledak karena sedang dijinakkan.
Contohnya adalah bom RCM yang diledakkan oleh polisi, hal ini tentu membuat kita makin penasaran, kira-kira bagaimana sih sebenarnya mekanisme bom meledak??
Bahkan dengan meledaknya bom di Utankayu yg menyebabkan beberapa orang terlukapun tidak mampu menjawab pertanyaan ini, karena bom meledak pada saat dijinakkan. Dan bahkan yang dapat kita lihat pada tayangan televisi, penjinakan bom tersebut bahkan tidak sesuai dengan SOP, kita lihat saja bagaimana masyarakat sipil masih boleh mendekati TKP saat itu. Hal tersebut jelas-jelas pelanggaran SOP berat.
3.       Bom Seolah Dirancang untuk Tidak Meledak
Mari kita bermain dengan waktu, Bom yang sedang dijinakkan dan meledak di Utankayu, kita anggap tidak masuk perhitungan, mengapa?? Fakta pertama adalah kita tidak tahu apa pemicu bom tersebut. Kedua, bom meledak saat dijinakkan. Dan ketiga, kita tidak tahu kenapa pak kapolres nekat menjinakkan sendiri, hahahahaha...
Yang jelas begini, setelah Bom Utankayu meledak, ditemukan bom di area lain dengan rentang waktu 6 jam dan bom tersebut belum meledak. Fakta lain, bahkan di kantor RCM setelah 2 hari kurang dikit bom juga belum meledak. Logikanya, kalo bom dikirim satu kelompok atau satu orang, kapan meledaknya tuh bom?
Waktu sehari saja saya kira cukup untuk menjalankan plan B agar target bomber tercapai, benar kan? Itu tentu saja klo ada bombernya alias teroris betulan.
Bom Utankayu yang meledak yang mencederai beberapa orang benar-benar membuat saya tidak habis pikir. Mengapa sang polisi mengambil resiko untuk menjinakkan bom tanpa alat pengaman? Apakah dia sudah tahu bahwa bom tersebut low-explosive? Mengapa beliau menjinakkan ditengah kerumunan massa? Mengapa beliau tidak memasang garis polisi? Mengapa masyarakat sipil masih boleh mendekat? Banyak pertanyaan yang muncul dan semua berujung pada satu jawaban, bahwa semua itu adalah sebuah pelanggaran terhadap SOP penjinakan BOM.
5.       Gegana telat 2 Jam
Ini baru benar-benar yang namanya lucu, bahkan OVJ kalah lucunya dari ini. Bom Utankayu yang meledak dan memakan korban terjadi karena polisi berpikiran untuk menjinakkan bom sendiri setelah tim Gegana polda Metro Jaya Telat dua jam, ckckckckck...
Itu Jakarta cuy, emang gag bisa pake barracuda? Emang gag bisa pake helicopter? Kalo Papua ga papalah telat, orang klo ga dateng juga bomnya bisa dibuang di hutan -_-‘’a
6.       Perbedaan keterangan yang mencolok pada bom di RCM
Pada pemberitaan Metro TV(Headline News) tanggal 16/03/2011, kronologis penemuan bom adalah dimulai dengan curiganya ibu Dhani Ahmad akan sebuah paket. Kemudian paket tersebut dibanting oleh Dhani dan ”BERASAP” kemudian Dhani melaporkan kejadian itu dilaporkan kepada POLISI.
Lain lagi Versi pemberitaan Metro TV sehari setelahnya. Pada tanggal 17 dan 18 Maret 2011, Kronologisnya adalah setelah Dhani menerima paket, dhani langsung curiga dan melaporkan paket tersebut ke Polisi.
7.       Antara ancaman dari ”Teroris” dan Baham Bom tidak Sesuai
Kita cermati apa ancaman dari ”Teroris”, Membuat cacat? Bukan. Membuat Jera? Bukan. Ancaman mereka kepada para Korban adalah MATI. Tapi mengapa bom yang ada dalam paket tersebut hanya bom low explosive? Bahkan yang kita lihat, penjinak yangh terkena ledakan jarak dekat hanya kehilangan tangan. Benarkah ini Bom kiriman dari para teroris yang selalu merencanakan aksi dengan matang? Pikir saja sendiri dengan melihat fakta-fakta diatas.
8.       JIL, Yahudi Target Teroris?
      Pertanyaan yang mungkin cukup menggelikan  adalah apa benar Yahudi dan aktivis JIL target teroris? Salah seorang pejabat JIL yang menjadi target bom bahkan lebih memilih mengaitkan hal tersebut dengan politik daripada  dengan aksi terorisme. Smart...
      Ahmad Dhani santer diberitakan sebagai salah satu agen Yahudi yang berusaha menanamkan pengaruhnya di Indonesia melalui Industri musik Indonesia, dimana apa yang dilakukan Ahmad dhani ini berkiblat pada apa yang dilakukan Jay-Z di Amerika. Lalu apa yang membuat ”Teroris” ini tertarik denga Ahmad Dhani?
      apapun itu yang jelas adalah bahwa Dhani sangat-sangat lebay dalam menanggapi teror Bom yang menimpa RCM.
      Jangan-jangan aksi bom kali ini malah ditunggangi juga oleh agen-agen jewish itu? hahhahahaha...
9.       Misi ”Teroris” Sekarang?
      Apa yang menjadi Misi Teroris di tengah kedamaian yang sekarang ini sedang terjaga??? Saya jujur nggak yakin dan nggak tahu. Yang saya yakini adalah jika para teroris Muslim, pasti tahu bahwa kita semua sebagai muslim dilarang berbuat semau kita sendiri.Dalam situasi damai dan tidak dalam peperangan, Allah SWT menetapkan aturan yang damai, baik dan adil. Seperti firman Allah SWT :”Allah SWT tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusirmu dari negerimu. Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang berlaku adil”. (QS. Mumtahanah: 8). Dalam situasi perangpun, Allah SWT memberikan aturan yang sangat jelas : “Dan perangilah dijalan Allah SWT orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (QS. Al Baqarah 190)

Saya jadi tidak yakin dengan apa yang disebut teroris sekarang? Benarkah mereka "Teroris" seperti yang di ungkapkan oleh korps baju coklat? Atau mereka adalah bentukan sebuah sistem baru yang memiliki tujuan tertentu?

10.   Aksi Lebay Polisi
Dari beberapa kasus yang terjadi kemudian, adalah bahwa beberapa paket mencurigakan yang dilaporkan ke POLISI kemudian meledak. Meledak??? Tidak, diceraiberaikan tepatnya. Mengapa diceraiberaikan? Karena benda tersebut dicurigai mengandung bahan metal/peledak dan hal tersebut adalah standar operasional polisi.
Pertanyaannya apakah tidak ada cara lain mengetahui ada atau tidak bahan peledak dalam suatu paket? Dengan anjing pelacak yang terlatih milik Densus 88 mungkin?? Kenapa mesti diledakkan?
Apa tujuannya? Yang jelas efek dari penceraiberaian paket tersebut adalah trauma terhadap ledakan yang dialami masyarakat sekitar ketika paket yang hanya berisi buku itu diledakkan. Suara ledakan cukup keras menyebabkan efek psikologis yang cukup besar bagi masyarakat sekitar. Inikah yang menjadi tujuan polisi??

Adakah anda memiliki jawaban atas beberapa pertanyaan diatas? Bagaimanapun seteah kita cermati lagi, gonjang-ganjing yang terjadi di negeri ini dimulai sejak kasus Century, disusul Kriminalisasi KPK, kemudian Susno, kasus Gayus, dan terakhir kasus Bom ini. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana kasus bom buku ini terjadi bersamaan dengan sidang Susno. Apakah ini benar sebuah konspirasi?
Jika sebuah konspirasi mengapa ada se2orang yang jadi korban di pihak mereka sendiri?
Ini bukan jawaban, tapi sebuah pengandaian. Apa yang akan dipilih seseorang yang memiliki jabatan kemudian diketahui memiliki aib, kemudian didepannya ada dua pilihan. Berkorban demi negara atau kehilangan jabatan dengan tidak hormat ? everyone have his answer self.
Apapun jawaban pengandaian tersebut pastinya tidak akan sama dengan kondisi yang dialami pelaku bom di Cirebon saat meledakkan bomnya di masjid menjelang shalat Jumat. Mungkin lain hari kita akan bisa menjawab kenapa...